Minggu, 24 Mei 2009

APA SICH NARKOBA ITU?

Anda tentu sudah sering mendengar kata ”NARKOBA”. Masalah penyalahgunaan narkoba sekarang merupakan masalah nasional yang sudah sering disebut-sebut dalam media masa baik cetak maupun elektronik. Trend penyalahgunaan narkoba di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat, di Jakarta saja jumlahnya sudah mencapai ratusan ribu. Jumlah yang terungkap tersebut hanyalah suatu fenomena gunung es yang tampak di permukaan saja, sedangkan kedalamannya tidak terukur. Penyalahgunaan narkoba telah menjadi gaya hidup anak muda, bahkan telah menjangkau usia belasan tahun. Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan perbuatan yang akan merusak masa depan mereka bahkan akan menjadi awal kehancuran serta dapat menyebabkan kematiannya.
Agar seseorang bisa terhindar dari bahaya narkoba, maka sebaiknya orang itu mengenal narkoba secara benar. Hal ini sangat penting karena kebanyakan orang terjebak dalam kasus narkoba dikarenakan mereka tidak mengenal narkoba atau mereka mengenal narkoba tapi berkenalan dengan cara yang salah, misalnya saja dengan cara coba-coba. Mengenal narkoba terutama dari tinjauan medis sangat penting karena dengan mengetahui narkoba dari sisi medis/kedokteran, baik jenis-jenisnya serta bahaya yang dapat ditimbulkannya, kita akan semakin yakin untuk mengatakan “TIDAK” dengan narkoba sehingga kita akan terhindar dari narkoba dan diharapkan akan memeranginya.
Ada sebagian pelajar yang pernah mencicipi narkoba. Ada banyak sekali para pelajar yang tejerumus ke dalam dunia narkoba entah itu atas kemauannya sendiri ataupun mendapat ancaman dari orang lain. Mungkin beberapa orang dari mereka menginginkan berhenti mengkonsumsi narkoba, namun sikap orang-orang di sekitar mereka yang terus menjauhi membuat mereka merasa seorang diri sehingga semakin terjumus dalam dunia yang kelam.

PENGERTIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Obat-obatan untuk tujuan medis secara legal diresepkan oleh dokter atau apoteker terdidik, guna mencegah dan mengobati penyakit. Contoh dari obat-obatan ini, seperti : pelega tenggorokan, parasetamol, sirup batuk dan aspirin. Akan tetapi, pemakaian obat-obatan tanpa petunjuk medis merupakan penyalahgunaan. Biasanya penyalahgunaan memiliki akibat yang serius dan dalam beberapa kasus biasanya dapat berakibat fatal.
Seorang pengguna obat-obatan tidak dapat hidup secara normal, ia bertingkah laku aneh dan menciptakan ketergantungan fisik dan psikologis pada tingkah yang berbeda-beda. Ketergantungan obat atau kecanduan berarti kita tidak dapat hidup tanpa obat-obatan tersebut. Dan bila kita telah kecanduan, hidup akan seperti di neraka.
Hal ini dikarenakan ketergantungan fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit bila ada usaha untuk mengurangi pemakaiannya atau bila pemakaiaannya dihentikan. Ketergantungan secara psikologis menimbulkan tingkah laku yang kompulsif untuk memperoleh obat-obatan tersebut. Keadaan ini semakin memburuk manakala tubuh sang pemakai menjadi kebal akan Narkoba, sehingga kebutuhan tubuh akan Narkoba menjadi meningkat untuk dapat sampai pada efek yang sama “tingginya”. Dosis yang tinggi dan pemakaian yang sering, diperlukan untuk menenangkan keinginan yang besar. Dan hal ini dapat menyebabkan kematian (over dosis).
Cara termudah untuk menolak kebiasaan mengkonsumsi Narkoba adalah dengan tidak memulainya sama sekali. Sekali si pemakai kecanduan, ia akan memiliki ketergantungan secara psikologis seumur hidupnya, dan hal ini akan sulit dikurangi atau dihentikan. Sekali mencoba, mungkin akan mengakibatkan ketergantungan seumur hidup pada obat-obatan terlarang tersebut. Ungkapan “mencegah lebih baik daripada mengobati” telah menjadi kebenaran mutlak.

PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol dan Obat-obatan Berbahaya. Selain itu ada beberapa istilah lain dari Narkoba yaitu NAZA (Narkotika dan Zat adiktif) atau NAPZA (Narkotoka, Psikotropika dan Zat adiktif). Kata Narkotika berasal dari bahasa Inggris “Narcotics” yang berarti “obat bius”, dalam bahasa yunani “Narcosis” yang berarti “menidurkan atau membius”. Secara umum Narkotika adalah obat-obatan yang bekerja pada susunan saraf pusat yang dalam dunia kedokteran dipakai sebagai analgetika/pengurang rasa sakit dan mempunyai efek menimbulkan perubahan perasaan dan suasana pengamatan/penglihatan serta menimbulkan efek ketergantungan. Menurut proses pembuatannya berasal dari alam, semi sintetik dan sintetik.
 Narkotik alam terdiri dari:
 Opium ; berasal dari getah tanaman papaver somniferum yang dikeringkan.
 Kokain ; berasal dari tanaman reythroxylon coca.
 Canabis ; berasal dari tanaman canabis sativa.
 Narkotik semi sintetik ; dibuat dari alkhaloid opium yang diproses secara kimia menjadi suatu bahan obat yang berkhasiat sebagai Narkotika seperti heroin, codein, oxymorphon, dll.
 Narkotik sintetik ; diproses secara kimia dari bahan baku kimia sehingga diperoleh obat baru yang mempunyai efek Narkotika seperti : petidine, nisentil, leritine, dll.
Psikotropika adalah obat-obatan yang mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku dengan cara menurunkan atau merangsang susunan saraf pusat yang dalam dunia kedokteran digunakan sebagai terapi gangguan psikiater / jiwa. Obat-obatan ini termasuk dalam golongan daftar G yang penggunaannya harus dalam pengawasan yang ketat dari dokter. Berdasarkan pengaruhnya terhadap susunan saraf pusat, Psikotropika dikelompokkan menjadi:
 Depresen ; yaitu bekerja mengurangi aktivitas susunan saraf pusat, misalnya Sedatin (Pil BK), Rohipnol, Mogadon, Valium, Diasepam, Mandrax, dll.
 Stimulan ; yaitu bekerja mengaktifkan kerja susunan saraf pusat, misalnya Amphetamin dan turunannya (ecstasy). Ecstasy merupakan stimulant yang saat ini merupakan obat yang sangat populer di Indonesia dan peredarannya makin melimpah.
 Halusinogen ; yaitu bekerja menimbulkan perasaan halusinasi atau khayalan misalnya Lycergid Acid Diethylamide.

MACAM-MACAM OBAT BERBAHAYA
 GANJA
Ganja adalah daun dari tumbuhan cannabis sativa yang dikeringkan, biasanya dicampur dengan tembakau dan dihisap seperti halnya merokok. Ganja mengandung zat/bahan kimia (delta-9-tetrahydrocannabinol) yang mempengaruhi perasaan seseorang dan mempengaruhi pula caranya melihat dan mendengar sesuatu.
Ganja juga dikenal dengan nama mariyuana, gele, grass (rumput), pot cannabis, joint, hash, hashish, kangkung, oyen, ikat, labang, cimeng dan lain-lain. Sensasi yang dialami pemakai ganja antara lain adalah hilang keseimbangan dan koordinasi tubuh, sulit berkosentrasi/hilangnya kosentrasi, denyut jantung cepat atau keras, perasaan gelisah atau panik, bingung, berhalusinasi/berkhayal, dan depresi. Ganja mengakibatkan ketergantungan mental maupun fisik dan ketagihan berjangka panjang.

 MORFIN
Sejenis narkoba yang merupakan hasil olahan candu (opium) mentah. Morfin berbentuk sebuk halus berwarna putih atau berbentuk cairan berwarna, dipakai dengan cara dihisap atau disuntikan. Efeknya terhadap tubuh mirip dengan heroin.

 SHABU-SHABU
Shabu-shabu adalah bahan kimia methamphetamine yang membuat pemakainya ketagihan. Sering disebut ice (es) karena berbenutk seperti kristal transparan, tidak berwarna dan tidak berbau. Ice adalah julukan untuk methamphetamine. Shabu–shabu mempengaruhi sistem saraf. Akibat penggunaan shabu-shabu antara lain hilangnya berat badan, berkhayal, impotensi, sawan (rasa mau pingsan) yang parah, berhalusinasi, kerusakan jantung, stroke, indera peraba menjadi tumpul, kerusakan hati dan ginjal, dan serangan jantung. Shabu-shabu dikenal juga dengan nama ice, kristal, ubas, SS, mecin, dan lain-lain. Pengguna ice akan menjadi tergantung secara mental pada obat ini dan pemakaian yang lama/digunakan secara berkelanjutan dapat menyebabkan peradangan otot hati, pembengkakkan otot jantung atau bahkan kematian.

 HEROIN
Heroin adalah Narkoba yang berbahaya dan membuat pemakainya ketagihan berat. Heroin berbentuk serbuk/butiran tepung, kristal, atau cairan. Heroin “menjerat” pemakainya dengan cepat baik secara fisik maupun mental, sehingga usaha mengurangi/menghentikan pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang. Gejala-gejala dari suatu usaha untuk berhenti memakai Narkoba berupa rasa sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai sawan (rasa mau pingsan), menggigil disertai muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan tubuh. Salah satu heroin yang popular saat ini adalah “putauw”. Putauw adalah heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam) yang berwarna putih. Heroin dikenal juga dengan putauw (heroin kelas rendah), white, putih, PT, bedak, etep, dan lain-lain. Tanda-tanda ketagihan antara lain kejang-kejang, sakit perut, tubuh gemetar, muntah-muntah, hidung mata berair, kehilangan nafsu makan, dan kehilangan berat badan.

 KOKAIN
Dikenal juga dengan nama crack, snow, coke, girl, lady. Diproses dari tanaman erythroxylon coca. Berbentuk serbuk. Dipakai dengan cara menghirupnya melalui hidung. Gejalanya berhalusinasi, gelisah, paranoid, jantung berdebar kencang. Seringkali penggunanya mengalami kematian mendadak akibat serangan jantung yang ditimbulkan karena denyut jantung berlebihan.

 OBAT PENENANG
Berbagai obat penenang dan obat tidur (anti isomnia) juga sering dipakai oleh pecandu Narkoba. Obat ini termasuk daftar G dan Psikotropika, tetapi diperjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima. Berbentuk pil dan dipakai dengan cara menelannya. Dikenal juga dengan nama pil koplo. Akibat memakai obat-obat ini antara lain gangguan mental dan perilaku, agresif, mudah tersinggung, dan marah meracau (banyak bicara dan tidak jelas ujung pangkalnya), jalan sempoyongan dan daya ingat terganggu.

 ECSTASY
Ecstasy termasuk zat Psikotropika dan biasanya diproduksi secara ilegal di dalam laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet atau kapsul. Ecstasy mendorong tubuh bekerja di luar batas kemampuan fisik. Akibatnya kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengarahan tenaga yang tinggi dan lama. Beberapa pengguna ecstasy meninggal dunia karena banyak minum air akibat rasa haus yang berlebihan. Efek yang ditimbulkan oleh penggunaan ecstasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan. Ecstasy dikenal dengan istilah inex, I, kancing, dan lain-lain.

 AMPHETAMIN (STIMULAN SINTESIS)
Amphetamin adalah obat terlarang yang berbentuk pil, kapsul atau tepung. Amphetamin adalah “pendorong” stimulasi yang mengubah suasana hati. Satu tipe amphetamin memiliki efek perangsang yang kuat pada jaringan saraf. Pengguna amphetamin dan methamphetamine sering menjadi tergantung pada obat ini secara mental. Tingkah laku yang kasar dan aneh sering dijumpai di kalangan pemakai yang kronis. Efek yang ditimbulkan oleh penggunaan amphetamin adalah penurunan berat badan, gelisah, penampilan seperti kurang tidur, tekanan darah tinggi, denyut jantung tidak beraturan, paranoid yang mendalam, pingsan akibat kelelahan. Amphetamin dikenal juga dengan sebutan “amphet”. Amphetamin disebut juga dengan istilah ecstacy, speed, whizz, billywhizz, pep pills, dan lain-lain.

PENYEBAB ORANG MEMAKAI NARKOBA
Kita semua sudah tahu atau mendengar bahaya Narkoba, tetapi masih banyak yang menggunakannya. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan Narkoba antara lain rasa ingin tahu, ajakan teman, pelarian masalah, ketidakharmonisan keluarga, dan kuatnya jaringan Narkoba. Selain itu, dari beberapa penelitian terdapat lima faktor resiko yang berperan dalam terjadinya penyalahgunaan Narkoba yaitu:
 Faktor resiko individu ; meliputi eliminasi (diasingkan), memberontak, perilaku anti sosial, cemas dan depresi, kurang pemahaman agama dan mencari perhatian.
 Faktor resiko sekolah ; dikarenakan rendahnya komitmen terhadap sekolahnya, tidak adanya keinginan sekolah untuk maju dam mengejar cita-cita.
 Faktor resiko teman sebaya ; dikarenakan salah bergaul, pengaruh teman, dan suka ikut-ikutan dengan teman.
 Faktor resiko kerja ; biasanya dilakukan oleh para remaja yang waktu kerjanya panjang untuk menghilangkan kebosanan bisa menggunakan Narkoba.
 Faktor resiko komunikasi ; lingkungan yang buruk, tersedianya Narkoba di lingkungannya akan memudahkan orang untuk memakai Narkoba.

TANDA-TANDA KECANDUAN NARKOBA
Curiga jangan, tapi kita harus waspada. Maka kenali tanda-tanda kecanduan Narkoba di bawah ini, agar keluarga dan teman-teman kita selamat dari ancaman Narkoba.
 Perubahan tingkah laku yang tiba-tiba belakangan ini terhadap kegiatan sekolah, keluarga dan teman-teman, menjadi kasar, tidak sopan dan penuh rahasia, serta jadi mudah curiga terhadap orang lain.
 Marah yang tidak terkontrol dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
 Pembangkangan terhadap disiplin yang tiba-tiba di rumah maupun di sekolah.
 Meminjam atau mencuri uang dari rumah, sekolah atau toko untuk membiayai kebiasaannya.
 Barang-barang berharga pemberian orang lain banyak yang hilang karena mungkin digadaikan.
 Mengenakan kacamata gelap pada saat yang tidak tepat untuk menyembunyikan mata yang bengkak dan merah.
 Bersembunyi di kamar mandi atau di tempat-tempat yang janggal seperti gudang, di bawah tangga dalam waktu lama dan berkali-kali.
 Penurunaan kehadiran di kelas dan prestasi belajar di sekolah secara tiba-tiba.
 Lebih banyak menyendiri dari biasanya, sering bengong dan berhalusinasi.
 Menjadi manipulatif (tidak jujur), sering bohong dan sering kehabisan uang jajan.
 Berat badan turun karena nafsu makan yang tidak menentu.
 Cara berpakaian yang menjadi sembarangan dan tiba-tiba menjadi penggemar baju berlengan panjang untuk menyembunyikan bekas suntikan di tangan.
 Sering didatangi oleh orang-orang yang belum dikenal.
 Perubahan perangai dari yang periang menjadi pemurung.
 Sering menguap dan mengantuk.
 Sering cemas, mudah stres atau gelisah dan sukar tidur.
 Pelupa dan seperti orang bego atau pikun.

AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Bagi mereka yang baru pertama kali memakai Narkoba, biasanya timbul rasa tidak enak misalnya rasa mual, muntah, kesadaran menurun serta gelisah dan ketakutan. Apabila penggunaan Narkoba diulanginya, maka dapat menimbulkan rasa senang yang berlebihan ‘high and fly’ tetapi lama-kelamaan akan terjadi gangguan kejiwaan maupun gangguan fisik. Seseorang yang memakai Narkoba akan mengalami gangguan pada sistem saraf pusatnya yang akan mempengaruhi perilaku dan kemampuannya mengenali diri sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan antara lain: depresi berat, pemurung, berhalusinasi, kehilangan kontrol emosi, pemarah, tergantung pada obat yang digunakan dan sebagainya.
Seseorang yang memakai Narkoba, dalam darahnya akan mengandung zat-zat tersebut yang secara terus-menerus akan meminta untuk diberikan zat itu kembali dalam dosis yang lebih besar (kecanduan/adiktif). Bila keinginan tubuh untuk menambah dosis tidak diberikan, maka akan terjadi gejala putus asa (sakaw). Gejala sakaw meliputi nyeri otot dan sendi yang amat sangat, berkeringat, mual, muntah, diare, bersin-bersin, hidung dan mata berair serta bola mata mengecil. Gejala sakaw inilah yang akan menyebabkan penggunanya mencari zat tersebut dengan cara apapun, termasuk cara kriminal untuk mendapatkannya. Tetapi bila keinginan tersebut dipenuhi, maka suatu saat akan terjadi peningkatan dosis yang melebihi kemampuan tubuh untuk menoleransinya (over dosis) yang akan menyebabkan kematian karena kerusakan organ tubuh.
Di samping mempengaruhi mental, Narkoba juga memperburuk kondisi tubuh dengan cara mengacaukan sistem antibodi dan sistem metabolisme tubuh. Akibatnya tubuh lebih mudah terserang penyakit dan lebih sulit sembuh. Tubuh mereka begitu kurus, respon emosi begitu lambat dan organ tubuh mereka akan mengalami kerusakan.

UPAYA PENANGGULANGAN NARKOBA
 Upaya Preventiv (pencegahan)
Telah kita ketahui bersama lima faktor resiko penyalahgunaan Narkotika yang merupakan faktor demand (penuntut) untuk mempengaruhi seseorang untuk menjadi pemakai. Kelima faktor tersebut saling terkait dan mempengaruhi serta tidak bisa berdiri sendiri. Apabila kondisi tersebut sudah tercipta, maka faktor demand tinggal menunggu supply (persedian).
Penanggulangan penyalahgunaan Narkoba harus dilakukan secara simultan (serentak) dan holistik (menyeluruh) yang meliputi keterpaduan dan keterkaitan antara pemakai, keluarga, masyarakat dan kepolisian dalam memutus mata rantai antara supply dan demand. Pihak kepolisian terfokus pada masalah supply, sedangkan keluarga dan masyarakat menekan demand.
 Upaya Kuratif (pengobatan)
Hingga saat ini belum ditemukan upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba secara sempurna dan memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta bahwa penyalahgunaan Narkoba merupakan suatu penyakit yang kronis sifatnya. Upaya penatalaksanaan meliputi:
 Penatalaksanaan secara supportif ; dilakukan pada pasien yang gawat darurat seperti kondisi over dosis dan sakaw yang bila tidak dilakukan pertolongan akan menyebabkan kematian.
 Detoksifikasi ; yaitu menghilangkan racun yang berada dalam darah. Dibagi menjadi dua macam yaitu medis dan nonmedis.
 Detoksifikasi non medis ; yaitu pengobatan yang dilakukan secara tradisional. Cara ini misalnya memasukkan ke dalam kolam, pemasungan dan dimasukkan ke dalam sel (dikurung) sehingga kurang manusiawi.
 Detoksifikasi medis terdiri dari beberapa metode yaitu :
 Penghentian obat secara total (Abrupt Withdrawal Treatment); yaitu dengan menghentikan obat secara total sehingga timbul gejala sindrom yang akan diterapi secara simtomatik (menyangkut simtom atau gejala). Gejala putus obat akan mencapai puncaknya pada hari ketiga sampai dengan hari kelima dan setelah satu sampai dengan dua minggu biasanya akan hilang.
 Penurunan dosis secara bertahap (Gradual Withdrawal Treatment); yaitu dengan cara mengganti subtitusi zat tersebut misalnya dengan codein, metdon, dan lain-lain.
 Dengan menggunakan antagonis morfin (Neuroregulasi yang dipercepat). Cara ini dikembangkan oleh dr. Andre Wiasman, yaitu dengan cara mempercepat gejala putus obat menjadi 4 s/d 6 jam. Selama terjadi sakaw penderita dianestesi sehingga tidak merasakan sakit. Selanjutnya penderita diberi antagonis morfin setiap hari selama 10 s/d 12 bulan.
 Rehabilitasi
Pemakai yang sudah mendapatkan pengobatan dan dalam tahap mengembalikan kondisinya harus menjalani rehabilitasi. Bila pada tahap pengobatan perhatian dipusatkan pada pertolongan dari keracunan dan ketergantungan obat, pada rehabilitasi dititikberatkan pada pemantapan dan pengembangan kepribadian agar dapat kembali pada keluarga dan masyarakat. Hal ini penting agar korban tidak kembali pada masalahnya menggunakan Narkoba.

KIAT AGAR TERHINDAR DARI NARKOBA
Adapun kiat-kiat yang bisa kita lakukan agar dapat terhindar dari bahaya Narkoba yang sangat mengerikan antara lain sebagai berikut :
 Dari sekarang mulai berkomunikasi antar seluruh anggota keluarga. Dalam keluarga yang utuh belum tentu terjalin komunikasi yang baik. Keluarga yang utuh belum tentu juga harmonis. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa cerita apa saja dan soal apa saja sehingga tidak ada masalah yang mengganjal.
 Usahakan untuk memecahkan masalah, bisa dengan curhat ke teman dekat, orang tua atau guru yang kita percaya. Jangan sekali-kali memakai obat kalau kita sedang terlilit masalah.
 Agama bisa jadi pondasai yang kuat agar iman tidak goyah. Lagi-lagi kekuatan iman ini dimulai dari keluarga.
 Memperbanyak pengetahuan tentang Narkoba. Paling tidak dengan adanya pengetahuan tentang Narkoba akan menjadikan sebuah benteng yang kuat untuk menolak tawaran untuk memakai Narkoba.
 Kompak dengan teman untuk mengambil andil mengkampanyekan seruan anti Narkoba (drug) lewat majalah dinding atau majalah sekolah.
 Sering ikut kampaye anti Narkoba.
Dengan mensosialisasikan anti Narkoba di lingkungan terdekat ini, paling tidak kita sudah mencegah meski masih dalam skala kecil.

NARKOBA DAN MITOS
Ditengah-tengah para junkies (pemakai Narkoba) banyak mitos yang menguatkan keinginan mereka untuk tidak berhenti dari kebiasaan nyabu (memakai Narkoba). Mitos-mitos yang tidak jelas asal-usulnya ini juga jadi pemikat bagi mereka yang masih polos untuk menjadi hamba Narkoba. Mitos itu bermacam-macam mulai dari anggapan kalau Narkoba itu dapat menghilngkan stress, membuat pergaulan menjadi lancar, sampai membuat seks menjadi lebih oke. Ini adalah beberapa mitos tentang Narkoba beserta bantahannya.
Mitos : Ketagihan atau ketergantungan Narkoba hanya terjadi pada usia tertentu.
Fakta : Ketagihan bisa terjadi pada usia berapa saja, tidak tergantung pada tingkatan umur. Bahkan bayi sekalipun bisa ketagihan, terutama dari ibu yang sering memakai Narkoba.

Mitos : Efek menyakitkan dari Narkoba baru ketahuan dalam waktu lama.
Fakta : Narkoba meyebabkan otak mengirim sinyal yang salah ke seluruh tubuh. Ini bisa mengakibatkan pemakainya berhenti bernapas, terkena serangan jantung, dan mendadak koma walaupun dia baru pertama kali menggunakan (frist time user).
Mitos : Efek dari menghisap ganja akan lenyap dalam satu atau dua hari.
Fakta : Efek menghisap ganja bisa bertahan dalam waktu tiga hari, seperti menurunnya daya ingat, refleks tubuh lemah dan otak dengan tindakan tidak nyambung.
Mitos : Minum alkohol bisa membantu proses bersosialisasi (berteman).
Fakta : Minum alkohol tidak berpengaruh apa-apa terhadap sosialisasi. Alkohol memang bisa melepaskan beberapa tekanan, misalnya orang yang pemalu bisa mendadak jadi berani tanpa ia sadari tapi itu bukan dirinya yang sesungguhnya.
Mitos : Remaja yang minum alkohol dan memakai Narkoba selalu remaja nakal.
Fakta : Kebanyakan remaja yang minum alkohol dan memakai Narkoba adalah remaja biasa (tidak nakal/badung). Masa remaja memang masa pencarian jati diri. Sementara alkohol, nikotin, Narkotika dan Narkoba lainnya sering ditawarkan dengan cara instant untuk menemukan apa yang kita cari. Narkoba sering dianggap sebagai pembuka jalan dalam mengekspresikan diri. Tentu saja anggapan ini tidak tepat.
Mitos : Pemakai Narkoba bisa berhenti kapanpun dia ingin.
Fakta : Berhenti memakai Narkoba tidak mudah dan tidak sederhana. Karena Narkoba bisa mempengaruhi kerja otak hingga pemakai selalu mempunyai keinginan kuat untuk memakai lagi. Itulah yang dinamakan dengan kecanduan. Kalaupun yang bersangkutan berniat berhenti, faktor lingkungan termasuk teman sering jadi pemicu seseorang kembali menggunakan Narkoba.
Mitos : Minum alkohol dan memakai Narkoba tidak mempengaruhi orang lain.
Fakta : Tingkah laku orang mabuk (akibat minum alkohol) dan fly (akibat Narkoba) sangat mempengaruhi orang lain. Pengaruh paling besar dirasakan anggota keluarga pemakai. Selain itu, kebiasaan mabuk dan gitting mempengaruhi hubungan sosial lainnya termasuk dengan tetangga. Masyarakat pun bisa kena efeknya misalnya tabrakan karena menyetir mobil saat mabuk.
Mitos : Narkoba bisa membuat kemampuan seks seseorang jadi makin hebat.
Fakta : Salah besar. Obat-obatan itu memang bisa menimbulkan euforia (gembira yang berlebihan). Efek inilah yang menimbulkan semacam sugesti kalau pelakunya jadi lebih kuat atau lebih nikmat pada saat berhubungan. Dengan kata lain, efek obat kuat itu sebetulnya hanya tipuan Narkoba terhadap badan kita. Yang namanya tipuan pasti akhirnya tidak enak, begitu juga Narkoba. Karena kerjanya langsung mempengaruhi saraf manusia, maka kalau terlalu sering mengkonsumsi Narkoba kemampuan saraf pun akan semakin menurun. Dan otomatis kemampuan seks dari yang bersangkutan akan semakin menurun.

Mitos : Sekali ketagihan akan selamanya ketagihan.
Fakta : Banyak orang yang sudah ketergantungan pada Narkoba seperti heroin akhirnya bisa berhenti secara total. Tetapi untuk berhenti dari ketergantungan Narkoba memang susah, apalagi untuk kembali ke masa di mana seseorang belum memakai Narkoba. Untuk itu jauhilah Narkoba mulai saat ini juga.
Mitos : Penggunaan ganja sekali-kali tidak akan menyebabkan ketagihan. Ganja adalah “safe drug” (Narkoba yang aman) karena berasal dari tanaman/herbal dibanding dengan putauw dan shabu.
Fakta : Kebanyakan pecandu berat Narkoba memulai dengan mencoba ganja.
Mitos : Pengedar Narkoba tidak dapat terpengaruh.
Fakta : Bahkan orang yang tidak menggunakan Narkoba dapat terpengaruh! Organisasi bersangkutan yang terlibat dengan pengedaran Narkoba melibatkan uang dalam jumlah yang sangat besar, yang digunakan untuk korupsi, intimidasi, dan dibeberapa kasus, destabilisasi pemerintahan. Akibat dalam negeri dari peredaran Narkoba dapat dilihat dalam bentuk kejahatan di jalan, pembakaran, pemerasan, pembunuhan, dan kehancuran kehidupan individu, keluarga dan masyarakat. Penyalahgunaan Narkoba adalah masalah dunia yang mempengaruhi kita semua.
Mitos : Sekedar mencoba-coba menggunakan Narkoba itu tidaklah berbahaya.
Fakta : Semua jenis Narkoba berbahaya! Narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik dan perubahan psikologi bagi pemakainya. Penggunaan Narkoba yang berkepanjangan dapat mengarah kepada kecanduan. Tidak ada cara yang teraman untuk menggunakan Narkoba.
Mitos : Ganja adalah jenis Narkoba yang aman.
Fakta : Ganja dapat menyebabkan ingatan menjadi tumpul dan lambat dalam belajar. Itu juga dapat mempengaruhi fungsi jantung, daya persepsi dan penampilan. Ganja di dalam rokok/tembakau yang paling kuat sekalipun. Dan tidak seperti layaknya alkohol, yang biasanya hanya menetap di dalam tubuh dalam waktu 24 jam, ganja baru bisa dideteksi setelah 30 hari pemakaian. Kebanyakan anak muda pengguna Narkoba lainnya memulai “karirnya” dengan mencoba-coba ganja terlebih dahulu. Dan kebanyakan pecandu berat Narkoba mulai bereksperimen dengan ganja.
Mitos : Hanya individu yang lemah yang dapat menjadi pecandu.
Fakta : Seorang pecandu menjadi individu yang lemah melalui kecanduan mereka. Orang yang berbeda menggunakan Narkoba untuk alasan yang berbeda tetapi tidak pernah ada seseorang yang menggunakan Narkoba untuk menjadi seorang pecandu.
Mitos : Penyalahgunaan Narkoba adalah kejahatan yang tidak menyangkut orang lain (victimless crime) itu hanya merusak si pemakai saja.
Fakta : Keluarga pengguna menderita karena menyaksikan orang yang dicintai mengalami kehancuran. Juga perusahaan di mana ia bekerja akan terpengaruh dengan hilangnya produktivitas, pekerjaan terbengkalai, sering tidak masuk kerja, meningkatnya biaya kesehatan. Jadi banyak pihak sebenarnya menjadi “korban” penyalahgunaan Narkoba dan bukan si pemakai saja!
Mitos : Kalau iseng-iseng mencoba Narkoba sekali saja tidak akan bakal ketagihan.
Fakta : Sudah terlalu banyak yang berawal dari coba-coba menjadi ketagihan. Sekali mencoba Narkoba akan ketagihan seumur hidup. Jalan terbaik menghadapi Narkoba adalah dengan tidak mencobanya sama sekali. Sekali ketagihan efek ketagihannya secara kejiwaan tidak akan hilang seumur hidup. Sekali mencoba Narkoba akibatnya terbelenggu seumur hidup. Namun kalau dengan sungguh-sungguh berusaha untuk berhenti kemungkinan akan bisa berhenti, tetapi melakukan hal itu sangatlah susah apalagi kembali seperti orang yang belum pernah memakainya.
Mitos : Ngedrugs bisa menolong untuk menikmati hidup.
Fakta : Seorang pecandu Narkoba tidak dapat berfungsi secara normal dalam hidupnya. Narkoba akan mengacaukan perasaan, bahkan akan memberikan pengaruh yang merusak bagi orang tua, pacar, dan orang-orang yang disayangi. Seorang pecandu Narkoba akan terus-menerus memerlukan untuk menghindari rasa sakit dan menderita sewaktu sedang ketagihan. Seorang pecandu Narkoba tidak mampu menghadapi dan bergaul dengan normal dengan keluarganya, temannya, dan masyarakat sekitarnya. Apakah kehidupan yang seperti ini yang dinamakan “menikmati hidup”.
Mitos : Tidak semua jenis Narkoba berbahaya.
Fakta : Semua jenis Narkoba merusak pikiran, kerja otak dan organ-organ tubuh seperti : jantung, lever, ginjal, dan paru-paru. Menurut riset medis, merokok saja membahayakan (merokok sangat membahayakan kesehatan karena pada waktu merokok kamu menghisap ± 4.000 bahan kimia termasuk racun-racun yang merusak organ tubuh) apalagi memakai Narkoba. Jadi, jelaskan kalau ternyata tidak ada jenis Narkoba yang ‘aman’ atau ‘tidak keras’.
Mitos : Ngedrugs bisa menolong melupakan masalah.
Fakta : Ngedrugs hanya dapat menolong orang melupakan masalahnya untuk sementara saja. Jadi hanya untuk melupakan masalah sebentar, bukan menghilangkan masalah. Narkoba tidak akan memecahkan masalah bahkan justru menambah masalah. Narkoba menjadikan tubuh dan pikiran menderita karena efeknya yang sangat merusak. Bahkan karena Narkoba kita bisa masuk penjara! Asal tahu saja, bahkan kejahatan akibat penyalahgunaan Narkoba masih menduduki tingkat tertinggi dalam daftar kejahatan di negara Indonesia. Ingat, Narkoba merusak hidupmu.